Minggu, 17 Mei 2015

BENZENA




SENYAWA BENZENA
-  STRUKTUR

-  TATA NAMA SENYAWA TURUNAN BENZENA
       


Jika terdapat dua jenis substituen, maka posisi substituen dapat dinyatakan dengan awalan o–(orto), m–(meta), atau p–(para). Perhatikan beberapa contoh berikut!


Jika terdapat tiga substituen atau lebih pada sebuah cincin benzena, sistem o–, m–, p– tidak dapat lagi diterapkan. Dalam hal ini harus digunakan angka. Seperti dalam penomoran senyawa apa saja, cincin benzena dinomori sedemikian sehingga nomor-nomor awalan itu serendah mungkin dan nomor 1 diberikan pada gugus yang berprioritas tata nama tertinggi. Urutan prioritas penomoran untuk berbagai substituen sebagai berikut.
Prioritas Menurun -->
                -COOH, -SO3H, -CHO, -CN, -OH, -NH2, -R, -NO2, -X
 

-  SIFAT
1)      Benzena berupa zat cair kental seperti minyak dengan titik lebur 5,5°C.
2)      Benzena kurang reaktif dibanding alkena karena ikatan rangkap pada benzena mengalami resonansi.
3)      Dapat mengalami reaksi substitusi (penggantian)
Substitusi Pertama
a. Halogenasi
Benzena dapat bereaksi langsung dengan halogen dengan katalisator FeCl3 atau FeBr3.

b. Alkilasi
Benzena dapat bereaksi dengan alkil halida membentuk alkil benzena dengan katalisator AlCl3.

c. Nitrasi
Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan katalisator asam sulfat pekat menghasilkan nitro benzena.

d. Sulfonasi
Benzena yang dipanaskan dapat bereaksi dengan asam sulfat pekat menghasilkan asam benzena sulfonat.

-  PENGGUNAAN BENZEN DAN TURUNANNYA
Benzena terutama digunakan sebagai bahan dasar pembuatan senyawa-senyawa turunannya, misalnya stirena, kumena, dan sikloheksana pada induksi petrokimia. Selain itu benzena digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat detergen, misalnya ABS (Alkil Benzena sulfonat), untuk bahan bakar dan pelarut dalam jumlah yang sedikit.
1. Alkil Benzena
Diperoleh menurut sintesis Friedel Crafts
Toluena digunakan untuk bahan peledak.
2. Halogen Benzena

Digunakan dalam industri cat, pembuatan zat-zat lain dan pembuatan insektisida (DDT).
3. Nitro Benzena
Diperoleh dengan nitrasi benzena.

Nitro benzena digunakan untuk pembuatan anilin dan bahan peledak (TNT = 2,4, 6– trinitro toluena).
4. Asam Benzena Sulfonat
Diperoleh dengan mereaksikan benzena dengan asam sulfat (sulfonasi).

Asam benzena sulfonat digunakan untuk membuat zat-zat karena mudah larut dalam air, dan pembuatan obat-obat sulfa. Turunan asam benzena sulfonat yang terkenal adalah sakarin.
5. Anilin
Diperoleh dengan mereduksi nitro benzena atau dari halogen benzena.

6. Fenol
Dibuat dengan memanaskan asam benzena sulfonat dalam alkali atau
memanaskan halogen benzena dalam alkali.

Fenol digunakan untuk desinfektan (larutan fenol dalam air disebut karbol), untuk pembuatan obat-obatan, bahan peledak, dan plastik.
7. Asam Benzoat
Dibuat dengan cara mengoksidasi toulena.

a. Asam benzoat digunakan untuk pengawet bahan makanan.
b. Asam o–hidroksi benzoat (asam salisilat) digunakan untuk pengawet bahan makanan.
c. Asam asetil salisilat (aspirin) digunakan sebagai obat sakit kepala.

8. Stirena
Diperoleh dengan dehidrogenasi etil benzena dengan katalis seng.

9. Benzaldehid
Diperoleh dari oksidasi toluena.
Benzaldehid digunakan untuk parfum dan zat warna.
-  DAMPAK
Telah disebutkan bahwa benzena memiliki sifat racun atau kasinogenik, yaitu zat yang dapat membentuk kanker dalam tubuh manusia jika kadarnya dalam tubuh manusia berlebih. Beberapa penelitian menunjukan bahwa benzena merupakan salah satu penyebab leukemia, penyakit kanker darah yang telah banyak menyebabkan kematian.
Dampak kesehatan akibat paparan Benzena berupa depresi pada sistim saraf pusat hingga kematian. Paparan Benzena antara 50–150 ppm dapat menyebabkan sakit kepala, kelesuan, dan perasaan mengantuk. Konsentrasi Benzena yang lebih tinggi dapat menyebabkan efek yang lebih parah, termasuk vertigo dan kehilangan kesadaran. Paparan sebesar 20.000 ppm selama 5 – 10 menit bersifat fatal dan paparan sebesar 7.500 ppm dapat menyebabkan keracunan jika terhirup selama 0,5 – 1 jam. Dampak yang ringan dapat berupa euforia, sakit kepala, muntah, gaya berjalan terhuyung-huyung, dan pingsan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar